DaruHIko Kururu

Rabu, 29 September 2010

keterampilan menyimak

KETERAMPILAN MENYIMAK

Oleh : Sriyono, S. Pd.

Pendahuluan

Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, radio, televisi, telepon, internet maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, untuk memecahkan masalah, sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya. Pemecahan masalah itu melalui berbagai kegiatan seperti rapat, seminar, diskusi, ceramah, debat, simposium, dsb.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus menyimak, berita, cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan baik, pasdahal kemajuan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti meningkatkan daya pikir.

Berbicara tentang keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Keberhasilan seseorang dalam menyimak dapat diketahuai bagaimana penyimak memahami dan menyampaikan informasi secara lisan maupun tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cukup kompleks jika penyimak ingin menangkap makna yang sesungguhnya dari simakan yang mungkin tidak seutuhnya tersirat , sehingga penyimak harus berusaha mengungkapkan hal-hal yang tersirat itu.

Oleh karena itu, penyimak perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi simakan, artinya ia harus sering berlatih menyimak. Dengan demikian, berhasil tidaknya keterampilan siswa menyimak tidak lepas dari upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari kepentingan keterampilan menyimak terhadap keterampilan bahasa yang lainnya, yakni: (1) keterampilan menyimak merupakan dasar yang cukup penting untuk keterampilan berbicara. Ada yang berbicara harus ada yang menyimak atau sebaliknya, keduanya saling membutuhkan, (2) keterampilan menyimak juga merupakan dasar bagi keterampilan membaca atau menulis, petunjuk-petunjuk disampaikan melalui bahasa lisan . Ini berarti mereka harus menyimak, (3) keterbatasan penguasaan kosakata pada saat menyimak akan menghambat kelancaran membaca dan menulis.

Berikut ini diuraikan secara singkat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran menyimak yaitu: (1) Ciri-ciri penyimak yang baik, (2) Jenis-jenis menyimak, (3) Tahap-tahap menyimak, (4) Faktor yang mempengaruhi menyimak (5) Kendala dalam menyimak, (6)Teknik pembelajaran menyimak, (7) Materi menyimak SMP menurut Kurikulum 2004, (8) Penilaian menyimak.
Ciri-ciri Penyimak yang Baik

Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki tiga sikap berikut ini (Suyono dan Kamijan 2002:17).

1. Bersikap objektif terhadap bahan simakan. Penyimak sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal di luar kegiatan menyimak, seperti pembicara, ruang, suasana, sarana, dan prasarana.

2. Bersikap kooperatif, penyimak harus bersia untuk bekerja sama dengan pembicara untuk keberhasilan komunikasi.

3. Bahan simakan harus komunikatif, berupa konsep, gagasan, dan informasi yang jelas.


Jenis-jenis Menyimak

Secara garis besar, Tarigan (1983;22) membagi menyimak menjadi dua jenis yakni: (1)menyimak ekstensif dan (2) menyimak intensif.

1. Menyimak ekstensif ialah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, ercakapan orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya.Ada beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif, antara lain: (a)menyimak sekunder yang terjadi secara kebetulan, (b) menyimak sosial yaitu menyimak masyarakat dalam kehidupan sosial, di pasar, di kantor pos, dan sebagainya, (c) menyimak estetika, ersifat apresiatif, dan (d) menyimak pasif, dilakukantanpa upaya sadar. Misalnya, seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam kurun waktu dua atau tiga tahun berikutnya orang itu sudah dapatberbahasa daerah tersebut.

2. Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan, yakni: (a) menyimak intensif adalah menyimak pemahaman, (b) menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi, (c) menyimak intensif ialah memahami bahasa formal, (d) menyimak intesiof diakhiri dengan reproduksi bahan simakan. Jenis-jenis menyimak intensif terdiri atas: (a)menyimak kritis, (b) menyimak konsentratif, (c) menyimak eksploratif, (d) menyimak interogatif, (e) menyimak selektif, dan (f) menyimak kreatif.


Tahap-tahap Menyimak

Dalam kegiatan menyimak ada tahapan yang harus dilakukan oleh penyimak agar penyimak benar-benar memahami informasi yang disimaknya. Tahapan itu adalah: (a) tahap mendengar, (b) tahap memahami, (c) tahap menginterpretasi, dan (d) tahap mengevaluasi.

Faktor yang Mempengaruhi Menyimak

Faktor yang mempengaruhi menyimak menurut Hunt dalam Trigan(1990: 97)adalah: sikap, motivasi, pribadi, situasi kehidupan, dan peranan dalam masyarakat. Sementara Logan (dalam Tarigan 1990: 98) mengemukakan bahwa yang mempengaruhi menyimak adalah faktor lingkungan, fisik, psikologios, dan pengalaman. Selain itu, Webb (Tarigan 1990:97) menambahkan bahwa perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi menyimak.

Cara Meningkatkan Keterampilan Menyimak

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keterampilan menyimak seperti berikut ini.

1. Bersikaplah secara positif

2. Bertindaklah responsif

3. Cegahlah gangguan-gangguan

4. Simaklah dan ungkaplah maksud pembicara

5. Carilah tanda-tanda yang akan datang

6. Carilah rangkuman pembicaraan terlebih dulu

7. Nilailah bahan-bahan penunjang

8. Carilah petunjuk-petunjuk nonverbal

Kendala dalam Menyimak

Russel dan Black dalam Tarigan (1990: 82-86) ada beberapa kendala dalam menyimak, seperti berikut ini.

1. Keegosentrisan

2. Keengganan ikut terlibat

3. Ketakutan akan perubahan

4. Keinginan menghindari pertanyaan

5. Puas terhadap penampilan eksternal

6. Pertimbangan yang prematur

7. Kebingungan semantik.


Teknik Pembelajaran Menyimak
Untuk meningkatkan pembelajaran keterampilan menyimak dan agar pembelajarannya menarik, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar. Teknik-teknik itu antara lain sebagai berikut ini.


1. Simak Ulang- Ucap
Teknik simak-ulang ucap digunakan untuk memperkenalkan bunyi bahasa dengan pengucapan atau lafal yang tepat dan jelas. Gurui dapat mengucapkan atau memutar rekaman buyi bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, idiom, semboyan, kata-kata mutiara, dengan jelas dan intonasi yang tepat. Siswa menirukan. Teknik ini dapat dilakukan secaea individual, kelompok, dan klasikal.


2. Identifikasi Kata Kunci
Untuk menyimak kalimat yang panjang siswa perlu mencari kalimat intinya. Kalimat inti itu dapat dicari melalui beberapa kata kunci. Kata kunci itulah yang mewakili pengertian kalimat.


3. Parafrase

Guru menyiapkan sebuah puisi dan dibacakan atau diperdengarkan. Setelah menyimak siswa diharapkan dapat menceritakab kembali isi puisi tadi dengan kata-katanya sendiri.


4. Merangkum

Guru menyiapkan bahan simakan yang cukup panjang. Materi itu disampaikan secara lisan kepada siswa dan siswa menyimak. Setelah selesai menyimak siswa disuruh membuat rangkuman.


5. Identifikasi Kalimat Topik

Setiap paragraf dalam wacana minimal mengandung dua unsur Yaitu: (a) kalimat tipok, (b) kalimat pengembang. Posisi kalimat topik dapat di awal, tengah, dan akhir.Setelah menyimak paragraf siswa disuruh mencari kalimat topiknya.


6. Menjawab Pertanyaan
Untuk memahami simakan yang agak panjang, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali pemahaman siswa.


7. Bisik Berantai
Suatu pesan dapat dilakukan secara berantai. Mulai dari guru membisikkan pesan kepada siswa pertama dan dilanjutkan kepada siswa berikutnya sampai siswa terakhir. Siswa terakhir harus mengucapkannya dengan nyaring. Tugas guru adalah menilai apakah yang dibisikkan tadi sudah sesuai atau belum. Jika belum sesuai, bisikan dapat diulangi, jika sudah sesuai bisikan dapat diganti dengan topik yang lain.


8. Menyelesaikan Cerita

Guru memperdengarkan suatu cerita sampai selesai. Setelah siswa selesai menyimak, guru menyuruh seseorang untuk menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri. Sebelum selesai bercerita, guru menghentikan cerita siswa tadi dan menggantikan dengan siswa lain yang bertugas menyelesaikan cerita kawannya, begitu seterusnya sehingga cerita itu berakhir seperti yang disimaknya.

Model Pembelajaran Menyimak di SMP

Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran menurut Kurikulum 2004 untuk SMP, materi pembelajaran keterampilan menyimak adalah sebagai berikut:

A. menyimak berita,

B. menyimak wawancara,

C. menyimak laporan perjalanan

D. menyimak pidato, dan

E. menyimak dialog.

Berikut disajikan contoh model pembelajaran menyimak dengan materi dan teknik penyajiannya.

A. Menyimak Berita

Berita merupakan kabar atau informasi yang disampaikan kepada orang lain. Penyampaian berita dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis baik langsung atau melalui berbagai media. Untuk pembelajaran menyimak, bahan simakan berita dapat diambil secara langsung dari penutur atau pembicara, diskusi, seminar,dsb., dan dapat pula diambil dari media radio, televisi, dsb.

Setelah siswa menyimak, selanjutnya siswa disuruh:

a. menuliskan pokok-pokok berita.

b. menuliskan isi berita, dan

c. memberi tanggapan.

Untuk penilaian menyimak berita, dapat dilihat dari (1) aspek kebahasaan yang terdiri atas indikator (a) nada/irama, (b) diksi, (c) struktur kalimat, dan (2) aspek nonkebahasaannya dengan indikatiornya: (a) penguasaan topik, (b) keberanian, (c) penalaran, dan (d) gerak/mimik. Masing-masing indikator diberi nilai/skor.

B. Menyimak Wawancara

Tujuan pembelajaran menyimak wawancara adalah melatih kepekaan siswa dalam menerima atau mencari informasi. Informasi ini dapat digunakan untuk mendukung keterampilan berbahasa yang lainnya seperti berbicara dan menulis.

Pembelajaran menyimak wawancara dapat dilakukan secara langsung atau dari rekaman kaset atau video. Setelah siswa menyimak, siswa ditugasi untuk memahami isi wawancara itu dengan cara berikut:

(a) mencatat hal-hal yang penting menarik,

(b) melaporkan hal-hal penting dan menarik,

(c) menyimpulkan isi wawancara.

Penilaian menyimak wawancara ini dapat dilakukan dengan melihat kemampuan :

!. Aspek kebahasaan :

(a) pemahaman isi

(b) ketepatan penangkapan isi

(c) ketahanan konsentrasi

2. Aspek pelaksanaan dan sikap:

(a) menghormati

(b) menghargai

(c) kritis

Masing-masing aspek/indikator diberi nilai/skor yang sudah ditentukan.

C. Menyimak Laporan Perjalanan

Laporan dari berbagai kegiatan memiliki ragam dan gaya bahasa berbeda-beda sesuai dengan jenis atau macam yang dilaporkan. Untuk laporan perjalanan (sesuai dengan Kurikulum 2004) biasanya sangat bersifat subjektif. Oleh karena itu biasanya laporan perjalanan memiliki diksi yang sangat bervariasi menurut pelapornya.

Materi simakan yang disajikan harus dipilih yang menarik dan tidak membosankan, sehingga siswa dapat mengikuti alur dan memahami isi laporan itu.

Setelah menyimak, siswa ditugasi (secara individu atau kelompok) untuk:

(a) menuliskan pokok laporan perjalanan,

(b) menuliskan kembali laporan perjalanan

(c) menanggapi laporan perjalanan.

Penilaian menyimak lapora perjalanan dapat dilihat dari :

1. Aspek kebahasaan:

(a) pemahaman isi

(b) kelogisan penafsiran

(c) ketahanan keionserntrasi

2. Aspek pelaksanaan dan sikap:

(a) menghargai

(b) kesungguhan

(c) kritis

Masing-masing aspek dan indikator diberi nilai dan skor yang sudah ditentukan.

D. Menyimak Pidato

Menyimak pidato adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi dan juga menambah wawasan. Dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan seseorang akan lebih mampu berpikir dan bertindak.

Materi pidato dapat diambil secara langsung maupun melalui rekaman kaset atau video. Supaya simakan menarik perhatian siswa, sebaiknya materi memiliki persyaratan antara lain: (a) menarik, (b) aktual, (c) bahasanya komunikatif. Setelah siswa menyimak tugas siswa selanjutnya adalah :

(a) menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru,

(b) menemukan hal-hal yang penting dalam pidato,

(c) menyimpulkan isi pidato.

Penilaian menyimak pidato ini dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa memahami pidato lewat aspek kebahasaan dan nonkebahasaan.

E. Menyimak Dialog

Tujuan menyimak dialog adalah siswa dapat memahami isi dialog baik yang tersurat maupun yang tersirat. Materi simakan dialog dapat diambil secara langsung atau rekaman. Agar menarik perhatian siswa, topik dialog bersifat aktual.

Setelah siswa menyimak dialog, selanjutnya siswa melakukan kegiatan berikut:

(a) mencatat hal-hal yang penting dalam dialog,

(b) menyatakan informasi tersrat dalam dialog,

(c) menyimpulkan isi dialog, dan

(d) mengomentari isi dialog dari narasumber.

Penilaian menyimak dialog dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa melalui:

A. Aspek kebahasaan:

(a) pemahaman isi

(b) kelogisan berpikir

(c) vokalisasi

(d) struktur kalimat

B. Aspek pelaksanaan dan sikap:

(a) menghargai

(b) konsentrasi/kesungguhan

(c) kritis

(d) penalaran

Masing-masing aspek dan indikator diberi nilai dan skor yang sudah ditentukan.


DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1985. Menyimak dan Pengajarannya. Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Depdiknas.

_____. 2004. “Bahasa Sastra Indonesia Keterampilan Menyimak”. Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP. Jakarta:Depdiknas.

Kamijan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Pelajaran Menyimak. Jakarta: Depdiknas.

Nurhadi dan Agus Gerald Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan

Dalam KBK. Malang: Universitas Malang.

Subyakto N., Sri Utari. 1988. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:Depdikbud.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya:SIC.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar